"Anak laki-laki saya yang berumur delapan tahun diperkosa oleh teman sekolahnya": Ibu menceritakan pelecehan sebagai skala mengejutkan dari serangan seks di bawah usia 10 tahun terungkap

"Anak laki-laki saya yang berumur delapan tahun diperkosa oleh teman sekolahnya": Ibu menceritakan pelecehan sebagai skala mengejutkan dari serangan seks di bawah usia 10 tahun terungkap

Seorang ibu telah menceritakan bagaimana putranya yang berusia delapan tahun diperkosa oleh seorang teman sekolah pada saat bermain karena skala mengejutkan dari serangan seks terhadap anak-anak kecil telah terungkap.

Orangtuanya mengundang anak lelaki itu, yang lebih muda dari putranya dan seorang teman dari sekolah dasar, ke rumah keluarga untuk bermain dengan Lego.

Setelah dua anak pergi ke kamar tidur anak lelaki itu, teman itu menutup pintu dengan sebuah kursi dan menutup tirai sebelum meminta untuk melihat alat kelamin anak lelaki itu.

Sang ibu, yang memberi namanya sebagai Sarah, mengatakan anak itu kemudian memperkosa putranya dan menyuruhnya untuk tidak memberi tahu orang tuanya, yang akan marah padanya jika dia melakukannya.

Berbicara di BBC Victoria Derbyshire Show, Sarah mengungkapkan bahwa bocah itu berusaha memperkosa putranya pada empat kesempatan lain sebelumnya.

Pelecehan itu akhirnya terungkap selama waktu tidur, setelah dia bertanya kepada putranya apa yang salah setelah dia menjadi tampak kesal ketika bocah itu pergi.

Tapi setelah melaporkan insiden itu ke polisi, dia diberitahu oleh petugas bahwa tidak ada yang bisa mereka lakukan karena anak itu berada di bawah usia kesalahan kriminal.

Peristiwa itu telah meninggalkan putra Sarah dengan depresi berat dan ancaman melukai diri sendiri dan 'ingin mati'.

Itu datang karena jumlah kasus pelecehan yang dilakukan oleh teman sekolah satu sama lain berlipat ganda dalam empat tahun terakhir.

Mosac, yang mendukung orang tua dan pengasuh anak-anak yang dilecehkan secara seksual, mengatakan bahwa kasus telah meningkat menjadi 58 pada tahun 2017, naik secara dramatis dari 27 pada 2013.

Sarah mengatakan kepada Victoria Derbyshire bahwa dia tidak tahu tentang kemungkinan bahwa anaknya dapat disalahgunakan oleh teman-teman sekolah dasar.

Berbicara tentang dampak insiden itu pada putranya, dia menambahkan: 'Dia bukan anak laki-laki yang sama. Dia masih sering mengalami suasana hati rendah. agen poker

“Malam itu dia bukan dirinya sendiri. Dia mengatakan dia tidak ingin berada di sini lagi. Dia mengatakan kepada saya dia kesakitan karena seseorang telah menyakitinya.

'Aku benar-benar terkesima. Saya tidak percaya itu. Dia terus menangis dan menangis. Dia dalam keadaan seperti itu, saya tidak tahu harus berbuat apa.

'Pagi berikutnya menelepon sekolah dan polisi. Kami memberi tahu kepala bahwa dia tidak ingin masuk sekolah dan kami juga tidak ingin bertemu dengan keluarga bocah itu.

'Polisi memberi tahu kami bahwa mereka mewawancarai dia tetapi karena dia berada di bawah usia penuntutan pidana, hanya sedikit yang bisa mereka lakukan.

'Sangat sulit untuk menerima bahwa sesuatu yang mengerikan dapat terjadi dan tidak ada konsekuensinya. Sepertinya benar-benar salah bagiku. '

Sarah mengatakan dia ingin meningkatkan kesadaran dan memberi tahu orang tua lainnya tentang bahaya serangan seks anak-anak.

"Anak-anak kecil mampu atau memperkosa atau menyalahgunakan anak kecil," tambahnya. “Saya pikir jika saya tidak tahu, itu berarti banyak orang lain tidak menyadarinya.

'Kita harus mulai berbicara tentang pelecehan anak-anak. Itu sangat tenang dan saya tidak merasa nyaman dengan itu.

'Kamu hanya bisa membantu tetapi merasa bersalah. Tapi siapa yang mengira seorang anak mampu melakukan hal seperti itu?

“Saya tentu tidak menduga seorang anak bisa melakukannya. Itu membuat Anda curiga terhadap anak-anak lain dan keluarga mereka.

'Saya merasa ada banyak ketidaktahuan atas masalah ini; ini bisa terjadi pada anak Anda, itu terjadi. Saya pikir sekolah dapat mengabaikan tanda-tanda awal itu. '